Bukan hanya disebabkan oleh faktor tidak keluarnya ASI pada ibu menyusui, ciri ciri i lip tie pada bayi bisa juga menjadi penyebab bayi tidak mendapatkan asupan ASI yang cukup dalam kehidupannya.
Tanpa ASI yang cukup, berat badan bayi akan sulit naik dan tidak mendapatkan nutrisi tertentu yang bisa membuat kekebalan tubuhnya meningkat.
Lalu, apa itu ciri ciri lip tie pada bayi, apa gejalanya dan bagaimana kira-kira prosedur penanganannya? Untuk mengetahui itu semua, simak penjelasan berikut!
Apa Itu Lip Tie Pada Bayi?
Pada organ mulut terdapat jaringan frenulum yang letaknya ada diantara bagian gusi dan bagian dalam bibir atas.
Dalam kondisi normal frenulum bersifat fleksibel karena bentuknya yang sangat tipis. Namun, pada kondisi tertentu jaringan frenulum bisa sangat tebal dan kaku sehingga tidak bisa membuat bibir bagian atas bergerak secara bebas.
Nah, kondisi bibir bagian atas bayi yang kaku dan tidak bisa bergerak secara bebas inilah yang kemudian disebut dengan istilah lip tie pada bayi.
Gejala Lip Tie dan Kompilasinya
Ibu menyusui alias busui dapat mengetahui secara jelas apakah bayi mengidap lip tie atau tidak ketika proses menyusui. Berikut ini adalah gejala lip tie yang perlu kamu ketahui.
- Bayi sulit menempelkan mulut pada payudara.
- Bayi kesulitan bernafas ketika menyusui.
- Bayi sering tertidur ketika menyusui.
- Ada suara tertentu yang dikeluarkan bayi ketika disusui.
Jika bayi memiliki kondisi lip tie, maka secara tidak langsung itu akan menimbulkan efek komplikasi tertentu pada ibu menyusui dan juga bayinya. Diantara komplikasinya adalah sebagai berikut.
- Puting terasa gatal dan sakit, utamanya ketika menyusui.
- Adanya resiko infeksi pada busui, seperti mastitis.
- Bayi memiliki berat yang rendah.
- Bayi kekurangan gizi.
- Kelelahan pada busui karena bayi akan minta menyusui terus menerus dan tidak pernah kenyang.
Bukan hanya itu, kondisi lip tie pada bayi secara mitos bisa menyebabkan gigi menjadi mudah rusak dan timbulnya permasalah pada gusi bayi. Hal ini karena adanya penumpukan sisa-sisa makanan dan susu pada bagian atas gigi bayi.
Namun, untuk membuktikan hal tersebut harus menggunakan penelitian dan studi khusus terhadap kondisi lip tie pada bayi.
Apakah Lip Tie Pada Bayi Berbahaya?
Sebetulnya, belum ada studi yang terlalu mendalam tentang lip tie pada bayi. Berbeda dengan tongue tie yang telah banyak penelitiannya dan banyak pembahasannya pada jurnal lokal maupun internasional.
Meskipun lip tie dan tongue tie adalah dua kondisi yang berbeda. Namun, secara gejala dan akibat dari dua kondisi ini cukup mirip.
Lalu apakah kondisi lip tie pada bayi berbahaya? Jawabannya tentu saja tidak selama bayi masih bisa menyusui dan mendapatkan ASI yang cukup.
Penanganan Lip Tie Pada Bayi
Belum ditemukan cara mengatasi lip tie pada bayi yang ampuh selain dengan melakukan prosedur medis.
Silahkan bawa bayi Anda ke dokter untuk mengkonsultasikan penanganan jika kondisi lip tie sudah cukup mengganggu dan menimbulkan komplikasi berlebih.
Ketika membawa bayi ke dokter, biasanya mereka akan melakukan pemotongan kecil pada bagian jaringan di frenulum labial dengan tujuan untuk melakukan pelonggaran bagian tersebut.
Prosedur seperti ini biasanya dengan laser ataupun pisau bedah dengan terlebih dahulu membuat bayi tenang dengan anestesi lokal.
Namun, prosedur jenis ini tidak harus sesuai dengan anjuran dokter pada bayi yang baru lahir. Silahkan hubungi dokter untuk melakukan konsultasi untuk menemukan penanganan terbaik dalam mengatasi lip tie pada bayi.