Whatsapp-Button

Mengenal Jenis-jenis PJB (Penyakit Jantung Bawaan) Pada Bayi dan Cara Mencegahnya!

PJB pada bayi atau penyakit jantung bawaan merupakan kelainan yang terjadi pada fungsi dan struktur jantung yang ada sejak bayi dilahirkan. Kondisi yang satu ini bisa mengganggu sirkulasi darah, baik dari maupun menuju jantung, karenanya dapat mengancam jiwa bayi.

Penyakit jantung bawaan (PJB) adalah penyebab dari cacat lahir dan paling sering dijumpai dengan tingkat keparahan dan jenis yang bervariasi.

Dalam hal ini sebagian dari penderita PJB hanya membutuhkan pemeriksaan rutin, namun ada juga yang sampai harus menjalani operasi bahkan melakukan transplantasi jantung.

Pengertian PJB (Penyakit Jantung Bawaan)

PJB pada bayi merupakan kondisi kelainan pada fungsi dan struktur jantung yang seringkali dijumpai pada bayi sejak dilahirkan. Biasanya kelainan tersebut terjadi akibat janin yang berkembang di kandungan.

Berdasarkan survey yang dilakukan di Amerika serikat, menjelaskan bahwa setidaknya ada 35.000 bayi yang menderita kelainan PJB setiap tahunnya. 90% diantaranya bahkan bisa meninggal jika di kehidupan tahun pertama bayi tidak dirawat dengan tepat.

Biasanya PJB pada bayi yang seringkali ditemukan yaitu adanya kelainan pada bagian septum bilik jantung, alias ventricular septal defect. Lalu diikuti dengan kelainan septum serambi jantung, yaitu atrial septal defect.

Kelainan tersebut biasanya dikenal sebagai jantung bocor. Ada beberapa jenis kelainan pada struktur jantung lainnya, biasanya seperti transposition of great arteries, patent ductus arteriosus, hingga kelainan pada katup jantung,

PJB juga seringkali timbul dalam bentuk kombinasi dari beberapa kelainan, diantaranya tetralogy fallot, mencakup gabungan 4 kelainan jantung.

Jenis-Jenis PJB Pada Bayi

Ada beberapa klasifikas PJB pada bayi yang berbeda antara satu dengan yang lain. Namun jika dilihat garis besarnya, ada 2 jenis PJB yaitu PJB non sianotik dan PJB sianotik.

1.PJB Sianotik

PJB jenis ini terjadi ketika bayi yang baru lahir tampak berwarna biru, dilihat dari kuku dan bibir yang terlihat membiru terutama saat menangis atau sedang beraktivitas fisik.

Biasanya hal tersebut terjadi akibat campuran antara darah kotor dan darah bersih lewat kelainan struktur jantung. Ketika kondisi ini terjadi, jaringan tubuh pada bayi tidak menerima kecukupan oksigen dan sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat.

Pada jenis PJB sianotik ini, langkah akteterisasi atau operatif perlu dilakukan di satu tahun pertama, sesudah organ-organ yang terdapat pada tubuh bayi sudah bisa menjalani tindakan.

2. PJB Non Sianotik

PJB non siatonik biasanya tidak menimbulkan gejala nyata, karenanya orang tua seringkali tidak pernah menyadarinya. Bahkan dokter tidak dapat mendiagnosanya dengan baik.

Gejala awalnya biasanya berupa bayi hanya sebentar-sebentar saat menyusui atau terlihat Lelah menyusui. Akan tetapi, pada kasus PJB non siatonik ini kateterisasi atau tindakan operatif bisa ditunda hingga usia penderitanya lebih besar sebab lebih aman dilakukannya pembiusan dan operasi.

Di samping itu, ada gejala lainnya seperti keterlambatan tumbuh kembang bayi.

Mencegah PJB Pada Bayi

Ada beberapa tips untuk mencegah terjadinya PJB pada bayi, diantaranya :

1.Pencegahan PJB pada si kecil isa dilakukan dengan selalui mengontrol kehamilan. Anda harus membiasakan diri untuk melakukan USG karea gejala PJB biasanya akan terlihat ketika masa kehamilan melalui pengecekan lewat USG dimensi.

2.Mengonsumsi makanan yang bernutrisi kepada ibu hamil adalah salah satu upaya untuk mencegah PJB sesudah rutin memeriksakan diri. Sebaiknya ibu hamil harus memberikan asupan berupa suplemen vitamin sesuai kebutuhan.

3.Ibu hamil sebaiknya mengurangi makanan yang manis. Karena makanan manis ini dapat meningkatkan resiko terjadinya obesitas atau kegemukan pada janin.

 

Dengan melakukan pola hidup sehat selama hamil, maka anda bisa melakukan pencegahan PJB pada bayi sejak dini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.